Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, berhasil membawa timnya mencetak sejarah dengan memenangkan Bundesliga tanpa kekalahan sepanjang musim. Alonso yang bergabung pada Oktober 2022 saat Leverkusen berjuang keluar dari zona degradasi, kini berhasil mengantar timnya meraih gelar liga pertama mereka.
Mantan pemain Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Munich ini menyebut perjalanan musim ini sangat menantang namun penuh pencapaian. “Yang pasti, ini merupakan perjalanan yang cukup panjang. Sangat menantang, sangat berat,” kata Alonso CNN Sport.
“Selama minggu-minggu pertama kompetisi, saya punya firasat bagus bahwa kami bisa menjalani musim yang bagus.”
“Yang pasti, saya tidak terlalu optimis bahwa kami bisa bertarung hingga minggu terakhir, tapi apakah kami bisa menjalani musim yang bagus? Ya.”
Keberhasilan ini semakin istimewa karena Leverkusen berhasil mengalahkan Bayern Munich, juara Bundesliga selama 11 tahun terakhir, untuk merebut gelar juara. Selain itu, mereka juga memecahkan rekor tak terkalahkan dalam 48 laga yang sebelumnya dipegang oleh Benfica dari 1963-65.
Baca juga:
- Kieran Trippier Pimpin Inggris di Laga Uji Coba Istimewa
- Chelsea Resmi Tunjuk Enzo Maresca sebagai Pelatih Kepala
- Kylian Mbappe Resmi Gabung Real Madrid
- Jadi Pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho: Mimpi Anda Kini Adalah Mimpi Saya!
Meski gagal meraih treble setelah kalah di final Europa League, Leverkusen tetap menutup musim dengan prestasi gemilang dengan memenangkan DFB-Pokal. Alonso menyebut pengalaman ini membuatnya menjadi pelatih yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
“Ini sepak bola. Pengecualian dari 52 [pertandingan] yang kami buat. Untuk menghadapi kekalahan itu adalah bagian dari tugas kami. Ini bukan yang pertama kali, [dan] tidak akan menjadi yang terakhir kalinya,” ujar Alonso.
“Saya cukup yakin saya punya intuisi bahwa pertandingan itu [melawan Atalanta] akan membuat saya menjadi pelatih yang lebih baik, manajer yang lebih baik dibandingkan jika kami memenangkan treble.”
“Yang pasti, pertandingan-pertandingan itu tidak akan Anda lupakan, dan Anda bisa menggunakannya untuk masa depan.”
“Saat ini, itu menyakitkan. Ini sangat menyakitkan, namun saya merasa ini akan lebih bermanfaat bagi perkembangan saya dibandingkan memenangkan treble.”